Saturday, June 6, 2015

SEKALI SAJA LAH... NGGAK USAH SHALAT.. .



Bayangkan jika engkau meninggalkan shalat sekali .. dan malaikat maut mengambil nyawamu sementara engkau dengan sengaja meninggalkan Shalat

Bagaimana kita akan mempertanggung jawabkannya pada Allah ?? sekali kita meninggalkan shalat, kemudian tidak terasa kita mengulangi hal itu lagi terus dan terus sesuka hati ...

Apakah kita pikir kematian akan mengetuk dulu pintu rumah kita , kemudian kita mempersiapkan segala sesuatunya , baru setelah itu malaikat mencabut nyawa

Tidak …
Sesungguhnya Ajal tidak menunggu kita siap

Berapa kali kita melihat ajal datang bahkan kepada bayi yang baru lahir, kepada jiwa-jiwa yang sehat.. yang pagi harinya lari pagi kemudian malamnya dikuburkan ???

Pada hari kiamat nanti akan ada orang2 yang mengemis kepada Allah ingin dikembalikan kedunia untuk menghabiskan kehidupan mereka di jalan Allah, hanya semata-mata untuk ibadah

Tapi tidak ada kesempatan kedua .. engkau mendapatkan yang layak seperti apa yang mereka katakana “YOLO” you life only one
Engkau hidup hanya sekali ….

Entah engkau pergunakan untuk berbuat baik dan memesan tempat mu di surga .. atau malah disia-siakan .. dengan mengabaikan nasihat2 baik yang datang kepadamu, menjauhi Allah, tidak berbakti pada orang tua, dan melakukan larangan2 Nya .. yang kemudian pada hari kiamat engkau akan melihat Allah murka kepadamu

Sadarilah apa yang sedang kita lakukan saat ini … Mendekat pada JannahNya atau malah semakin dalam pada AzabNya
Naudzubillah hi min dzalik
_________________________

Semoga Allah selalu membimbing kita dan membuat kita teguh dengan shalat kita, dan memudahkan bagi kita jalan di hari kiamat. Aamiin.

Sumber : lensadakwah
Read More

Monday, June 1, 2015

Kesabaran itu Cahaya

Sabar merupakan sebuah kata yang ringan diucapkan, namun sangat bermakna dalam kehidupan. Dengannya, perjalanan hidup seseorang akan selalu terbimbing di atas kebenaran. 

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
Ùˆَالصَّبْرُ ضِÙŠَاءٌ “Kesabaran itu adalah cahaya.” (HR. Muslim no. 223, dari sahabat Abu Malik al-Asy’ariradhiyallahu ‘anhu)

Adapun hakikat sabar itu sendiri adalah sebuah budi pekerti luhur yang dapat menahan seseorang dari perbuatan yang tidak baik. Sabar termasuk salah satu dari kekuatan batin (psikis) yang dapat menstabilkan jiwa seseorang sehingga menjadi baik dan lurus. (Uddatush Shabirin, hlm. 11)

Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahumallah berkata, “Sesungguhnya Allah l menjadikan sabar sebagai kuda tunggangan yang tak kenal lelah, pedang yang tak pernah tumpul, prajurit yang pantang menyerah, benteng kokoh yang tak bisa dihancurkan dan ditembus. Sabar merupakan saudara kandung kemenangan. Di mana ada kesabaran, di situ ada kemenangan.” (Uddatush Shabirin, hlm. 4)

Al-Ustadz Ruwaifi bin Sulaimi
Read More

Sayangi Iman Anda


Wahai Kawan, Sangat disayangkan jika tak ada yg berubah pada hari hari yg kita lalui kecuali tanggalnya saja

Ibnu mas'ud radhiyallahu anhu mengatakan :
"Tiada hari yg lebih aku sesali selain hari dimana mataharinya tenggelam dihari itu, umurku berkurang dan amalku tidak bertambah "

Dalam khutbahnya pada akhir dzulhijjah 1434 H yg lalu DR. Husain Ali Syaikh mengatakan :
"Bagi org yg beriman bergantinya masa, berarti bertambahnya ketakwaan dan ketaatan kepada Allah"

Kadangkala kita tak pernah peduli kabar iman kita sendiri hari ini
Kadangkala kita tak peduli atas berkah berkah yg diberikan dalam detikan waktu pada hidup kita

Yang harus kita usahakan adalah memohon pada Nya, agar iman kita tak seperti perahu yg mudah terombang ambing air laut ketika cuaca buruk

Yang harus kita lakukan berdoa pada Nya, agar iman kita tak pasang surut seperti air laut jika cuaca berubah keadaan

Yang harus kita lakukan tetap berdoa pada Nya agar iman kita menyala seperti mentari dikala siang dan tetap bersinar bagai rembulan dikala malam...

Aku mencintai Mu ya Allah, berikanlah aku taufik agar aku selalu bertaubat dikala khilaf dan tetap beriman pada Mu

Berusalah untuk menjadi lebih baik disisa waktu yg ada
Karena hidup terlalu mahal untuk dibiarkan mengalir seperti air
Barakallahu fiikum.

Sumber : @tausiyahku_

Read More

Tetap Istiqomah Insyaallah Jannah

Ada cerita yang mungkin nanti menjadi pelebur dahaga.
Bahwa,
Manusia yang berusaha hingga titik batas kemampuannya,
Setelah upaya doa dan kesunggunan,
Allah pasti bukakan jalan.

Namun,
Kita harus bersabar,
Karena hasilnya tidak secepat kita memakan cabe dan ketika itu langsung pedas.
Proses itu seperti metamorfosis pada ulat yang akan menjadi kupu-kupu.
Pada sayapnya nanti bertabur mata-mata indah yang berkepak kelangit-langit.

Ya begitulah kiranya proses manusia dalam perumpamaan,
Jika kamu rasa kamu paling mengerti dan berkorban atas prosesmu,
Ingatlah Allah,
Karena Allah-lah yang memberikan kekuatan.

Percaya kalam Illahi sungguh luar biasa meneduhkan hati yang tandus,

Kiranya manusia sering banyak sekali mengeluh atas ini dan itu suatu ujian.

Jangan khawatir,
Ada Allah, kita nggak sendiri kok

Akan tiba waktuNya ketika mimpi dan harapan tercapai,
Dan semua itu pasti,
Janji Allah itu pasti,
Tidak ada yang meleset.

Buktinya ketika kita sering lupa dan malas beranjak untuk berdoa dan shalat (tertaut dengan urusan keduniawian)
'astaghfirullahal'adziim'
Allah masih saja memberikan banyaak sekali nikmat,
Baik itu yang kita ucapkan sekelibet lalu,
Namun Allah jadikan itu nyata.
Masha Allah ..
Fabiiayi alaa irrobbikuma tukadziban.

Bersyukur ya,
Karena Allah berikan lebih dari apa yang kita minta,
Ingatkan terus diri kita agar tetap istiqomah.

Sumber : @tausiyahku_

Read More

Ada 3 Kunci keberhasilan


1. Man Jadda Wa Jada (Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil).

2. Man Shobaro Zafiro (Siapa yang bersabar akan beruntung).

3. Man Saaro ‘Alaa Darbi Washola (Siapa yang berjalan di jalur-Nya akan sampai).

Sumber : @tausiyahku_

Read More

Musibah Dan Masalah



Dalam Islam, tingkatan menghadapi musibah dan masalah:

1. Marah (tidak terima)

2. Menahan diri/bersabar (hati mungkin masih tidak terima, tetapi menahan diri)
3. Ridha (hati menerima dan lapang dada)
4. BERSYUKUR karena penghapus dosa dan meningkatkan derajat

Ini sebagaimana dijelaskan oleh syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah


“Manusia ketika tejadi musibah ada 4 keadaan: [1]Marah, [ 2] Bersabar [3] Ridha [4] Bersyukur. Inilah keadaan manusia ketika terjadinya

musibah.”

Kami Mendapatkan sharing tulisan yang bagus (semoga Allah memberikan kebaikan yang banyak kepada penulisnya):


Orang konyol buat masalah…

Orang kerdil memperbesar masalah….
Orang biasa membicarakan masalah….
Orang besar mengatasi masalah…..
Orang bijak bersyukur dengan masalah….
Orang kreatif melihat peluang dari masalah….
Orang bertaqwa naik derajat karena masalah….

Jadi, ga ada masalah dengan “masalah”….

Masalahnya, bagaimana cara kita menyikapi “masalah”….
Karena hakikatnya, hidup itu rangkaian “masalah” demi “masalah”.

So, Jadikanlah “MASALAH” sebagai “Masa mengenal Allah”.

[selesai kutipan]

Demikianlah ajaran Islam. Mengajarkan bijak menghadapi masalah bahkan bersyukur.


Cobaan dan musibah itu selalu datang dan niat Allah adalah agar membersihkan dosa-dosa kita ketika kita bijak menyikapinya, berkhusnudzan bahkan bisa bersyukur. .

Sehingga bisa jadi kita menghadap Allah tanpa dosa sama sekali

Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,

“Cobaan akan selalu menimpa seorang mukmin dan mukminah, baik pada dirinya, pada anaknya maupun pada hartanya, sehingga ia bertemu dengan Allah tanpa dosa sedikitpun.” (Hr.Ahmad)

Melihat besarnya keutamaan tersebut, pada hari kiamat nanti, banyak orang yang berandai-andai jika mereka ditimpakan musibah di dunia sehingga menghapus dosa-dosa mereka dan diberikan pahala kesabaran.


”Manusia pada hari kiamat menginginkan kulitnya dipotong-potong dengan gunting ketika di dunia, karena mereka melihat betapa besarnya pahala orang-orang yang tertimpa cobaan di dunia.” (Hr.Baihaqi)


Demikian semoga bermanfaat

Sumber : @teladan.rasul
Read More

Perintah Memperbanyak Istighfar


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mencontohkan pada umatnya untuk memperbanyak istighfar (bacaan: astaghfirullah). Karena manusia tidaklah luput dari kesalahan dan dosa, sehingga istighfar dan taubat mesti dijaga setiap saat.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Demi Allah, aku sungguh beristighfar pada Allah dan bertaubat pada-Nya dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR. Bukhari no. 6307).

Dari Al Aghorr Al Muzanni, yang merupakan sahabat Nabi, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 
“Ketika hatiku malas, aku beristighfar pada Allah dalam sehari sebanyak seratus kali.” (HR. Muslim no. 2702).

Al Qodhi ‘Iyadh mengatakan bahwa makna hadits di atas, yaitu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan malas beliau membacanya seperti itu. Artinya, beliau rutin terus mengamalkan dzikir istighfar setiap harinya. Lihat Syarh Shahih Muslim karya Imam Nawawi, 17: 22. 

Read More

Malam Nisfu Syaban, Catatan Amal Ditutup?

Pertama, kami tidak pernah menjumpai dalil maupun keterangan ulama bahwa buku catatan amal hamba ditutup di malam nisfu Sya’ban atau ketika bulan Sya’ban. Kami hanya menduga, barangkali anggapan semacam ini karena kesalah pahaman terhadap hadis, dari Usamah bin Zaid, beliau bertanya, “Wahai Rasulullah, saya belum pernah melihat anda berpuasa dalam satu bulan sebagaimana anda berpuasa di bulan Sya’ban?” 

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ini adalah bulan yang sering dilalaikan banyak orang, bulan antara Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan dimana amal-amal diangkat menuju Rab semesta alam. Dan saya ingin ketika amal saya diangkat, saya dalam kondisi berpuasa.’” (HR. An Nasa’i 2357, Ahmad 21753, Ibnu Abi Syaibah 9765 dan Syuaib Al-Arnauth menilai ‘Sanadnya hasan’). Dalam hadis di atas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan, salah satu waktu, dimana amal para hamba dilaporkan adalah ketika bulan Sya’ban. Dan karenanya, beliau memperbanyak puasa di bulan Sya’ban.

Kedua, Penting untuk dicatat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menentukan di tanggal berapa peristiwa pelaporan amal itu terjadi. Bahkan zahir hadis menunjukkan, itu terjadi selama satu bulan. Karena itulah, puasa yang dilakukan Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam di bulan Sya’ban tidak pilih-pilih tanggal. Beliau juga tidak menganjurkan agar kita memilih pertengahan Sya’ban untuk puasa. Yang beliau lakukan, memperbanyak puasa selama Sya’ban.

Untuk itu, siapa yang beranggapan dianjurkan memperbanyak ibadah ketika pertengahan Sya’ban, dengan anggapan bahwa ketika itu terjadi pelaporan amal, maka dia harus mendatangkan dalil. Tanpa dalil, berarti dia menebak perkara ghaib. Dan tentu saja, pendapatnya wajib ditolak.

selengkapnya http://www.konsultasisyariah.com/malam-nisfu-syaban-catatan-amal-ditutup/

Read More

FOLLOW US @ INSTAGRAM